Sering Cium Bau Busuk, Waspada Bisa Jadi Gejala Omicron

Selasa, 08 Maret 2022 - 22:09 WIB
loading...
Sering Cium Bau Busuk,...
Gejala Omicron bisa ditandai dengan mencium bau busuk. Saat ini, daftar resmi gejala Omicron tidak mencerminkan perubahan gejala virus saat bermutasi. Foto/East Idaho News
A A A
JAKARTA - Gejala Omicron bisa ditandai dengan mencium bau busuk . Saat ini, daftar resmi gejala Omicron tidak mencerminkan perubahan gejala virus saat bermutasi sehingga Anda mungkin memiliki gejala tanpa menyadarinya.

Dilansir dari Express, Selasa (8/3/2022) meskipun penurunan atau perubahan indra penciuman dan perasa kurang umum dilaporkan sekarang, ada satu gejala mencium bau busuk yang bisa jadi adalah Omicron.

Badan amal gangguan penciuman dan pengecapan Fifth Sense mengatakan bahwa 25.000 orang dewasa di Inggris telah mengalami kehilangan indra penciuman atau pengecapan.

Meskipun lebih sedikit orang yang mengalami gejala yang berhubungan dengan penciuman atau rasa, masih ada kemungkinan gejala Omicron yang harus diwaspadai.




Biasanya bau dan rasa menghilang secara tiba-tiba dan kemudian menjadi terdistorsi dan orang mengalami parosmia dan phantosmia selama pemulihan. Parosmia adalah istilah medis untuk mengalami distorsi indra penciuman.

Seseorang dengan parosmia dapat mendeteksi bau, tetapi bau hal-hal tertentu yang berbeda dan seringkali tidak menyenangkan. Bau yang tidak menyenangkan ini sering digambarkan seperti bahan kimia, pembakaran, kotoran, daging busuk atau jamur.

Parosmia dapat berkisar dari ringan hingga parah dan bisa menjadi pengalaman yang sangat menyedihkan bagi penderita. Sementara itu, phantosmia merupakan halusinasi penciuman di mana bau normal muncul tanpa adanya bau.

Misalnya, Anda bisa mencium bau bawang putih saat tidak ada bawang putih. Pada kebanyakan orang, pemulihan relatif cepat yang menunjukkan bahwa virus tidak selalu membunuh neuron penciuman.


Selain itu, penelitian awal menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen orang yang memiliki masalah dengan bau, berhasil pulih sepenuhnya. Sama seperti kehilangan bau pasca infeksi lainnya, sel-sel pendukung ini dapat beregenerasi dan epitel penciuman dapat pulih.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2457 seconds (0.1#10.140)